Pilh Negara
7 Tahapan Printer Laser
Printer laser merupakan jenis printer yang menggunakan teknologi dicode cahaya yang diubah dari partikel-partikel kecil toner bubuk dari kartrid ke kertas. Printer laser juga dicap lebih ekonomis dibanding menggunakan tinta ink printer.
Berikut 7 tahapan cara kerja printer laser:
1. Sending
Untuk memulai proses printing, dokumen jenis digital dikirim melalui komputer ke mesin printer.
Dalam prosesnya, kemudian printer merakit kembali dokumen yang ingin dicetak.
2. Cleaning
Lalu printer laser meninggalkan residu pada drum printer, dan melalukan pembersihan fisik yang dilakukan untuk menghapus pekerjaan cetak sebelumnya dan menyiapkan drum fotosensitif untuk dokumen cetak baru. Selama proses pembersihannya, sisa-sisa toner yang ada pada drum dibersihkan dengan pisau pembersih karet kedalam rongga kotoran. Dan sisa-sisa residu sebelumnya akan diredakan menggunakan lampu penghapus elektrostatis di dalam printer laser.
Kemudian diterapkan pada roller panas untuk memastikan jumlah panas yang cukup diterapkan secara merata untuk mentransfer gambar masuk
3. Conditioning
Dikarenakan masih banyak jenis administrasi yang mesih menggunakan kertas fisik menjadi penguat bahwa kertas fisik akan selalu dibutuhkan dimanapun seperti surat izin maupun surat untuk pendaftaran.
4. Exposing
Saat drum fotosensitif terkena sinar laser, setiap areanya memiliki permukaan yang dikurangi menjadi sekitar 100 volt DC.
Kegelapan di dalam kartrid printer dipecahkan oleh pancaran sinar laser yang memantul dari cermin mulri-sisi yang berputar dan pecah menjadi sinar informasi yang tak terhitung jumlahnya, yang menyemprotkan drum OPC dan mengubah muatan negatif menjadi positif.
Sedikit demi sedikit laser memutarkan unit drum, menggambarkan dengan bahasa partikel toner.
Meletakan sesuai dengan warnanya, dan drum menggunakan muatan positif dipermuakaannya dan siap untuk ditransfer ke kertas.
5. Developing
Dalam tahapan ini toner dimasukan ke gambar laten yang ada pada drum. Toner terdiri dari plastik bubuk bermuatan negatif dengan warna CMYK. Drum dikendalikan dengan jarak mikroskopsi dari pisau kontrol toner. Toner terdiri dari 85-95% plastik yang digiling halus. Bahan lainnya yang digunakan yaitu pigmen warna, silika berasap dan agen kontrol.
Selanjutnya adalah silca, fungsinya untuk menjaga partikel toner agar tidak menggumpal dan saling menempel. Ini juga membantu aliran toner dengan lancar dari kartrid ke printer. Bit seng, besi dan kromium digunakan sebagai agen kontrol untuk mempertahankan muatan elektrostatik negatif dari partikel toner, kemudian digunakan untuk mewarnai kartrid printer.
6. Transferring
Roll transfer menerapkan muatan positif ke atas kertas. Lalu unit agitator di dalam hopper kartrid toner berputar dan toner mulai memanas.
Penambahan toner berputar, kemudian menarik toner dan mengumpulkan sisa toner ke permukaan dan meratakan toner ke ketinggian yang tepat.
Ketika muatan negatif dan positif bertemu pada drum OPC, terjadilah hukum tarik menarik secara magnetis ke arah muatan positif di atas kertas. Kemudaian partikel toner ditarik dari mengembang ke drum sesuai dengan instruksi yang digitanggalkan oleh laser, lalu berubah menyerupa warna-warna pelangi.
7. Fushing
Panas dan tekanan diterapkan ke toner oleh unit fuser. Toner menghasilkan ikatan permanen saat ditekan dan dilebur ke dalam kertas. Toner yang dihasilkan permanen saat dilebur dan ditekan ke dalam kertas. Kemudian teflon digunakan sebagai penutup fuser untuk menghilangkan lembaran kertas yang menempel.
Toner yang telah di lelehkan digunakan untuk mencetak gambar. Setiap muatan laten yang tertinggal di area permukaan drum akan dihapus dan printer laser siap untuk mencetak gambar yang baru.
Kelebihan toner yang tidak ditransfer ke drum OPC akan dibersihkan dari hopper untuk digunakan kembali pada halaman cetak berikutnya.